Hubungan Kebisingan Lalu Lintas dengan Hipertensi pada Petugas Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara Tahun 2015

Relationship Between Traffic Noise With Hypertension Amongst Tanjung Priok Port Officers In 2015

  • Indah Kurniawati

Abstrak

Kebisingan lalu lintas menjadi sumber utama kebisingan yang ada di perkotaan. Kebisingan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesehatan masyarakat. Paparan kebisingan dapat meningkatkan
kerusakan fisik yang dinilai sebagai bahaya kesehatan seperti risiko penyakit kardiovaskuler. Paparan jangka panjang kebisingan transportasi telah terbukti berhubungan dengan prevalensi kejadian hipertensi. Hipertensi
merupakan salah satu penyakit pembuluh darah yang sering tidak menimbulkan gejala yang disebut silent killer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebisingan lalu lintas di pelabuhan Tanjung Priok dengan terjadinya hipertensi pada petugas pelabuhan tahun 2015. Desain studi yang digunakan adalah studi crossectional dengan populasi adalah petugas operasional pelabuhan Tanjung Priok. Subjek penelitian ini adalah petugas
operasional pelabuhan Tanjung Priok yang terpapar bising sejumlah 178 orang. Hasil analisis multivaria didapatkan bahwa petugas pelabuhan yang terpapar kebisingan >70 dBA berisiko 2,249 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan petugas pelabuhan yang terpapar kebisingan ≤70 dBA dengan dikontrol oleh variabel usia, status perkawinan, status gizi, dan jam kerja responden. Penyakit hipertensi pada petugas pelabuhan Tanjung Priok dapat terjadi karena tingkat kebisingan lalu lintas yang melebihi NAB, usia pekerja yang lebih dari 39 tahun, status gizi berlebih, dan jam kerja yang lama sehingga diperlukan upaya-upaya untuk menurunkan morbiditas hipertensi
pada petugas pelabuhan dengan melakukan penamanan pohon untuk mereduksi suara bising, melakukan olahraga secara rutin, memperbaiki pola makan, dan memenuhi waktu kerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan dalam undang-undang.


Diterbitkan
2016-07-01