Hubungan antara Karakteristik Ekonomi dan Demografi terhadap Status Kebahagiaan Penduduk DKI Jakarta Tahun 2012

Elwindra, Alfatihah Reno Maulani

  • Alfatihah Reno Maulani STIKes Persada Husada Indonesia
  • Elwindra Elwindra STIKes Persada Husada Indonesia
Kata Kunci: Kebahagiaan, Ukuran Kebahagiaan, Penelitian Kebahagiaan

Abstrak

Studi tentang kebahagiaan semakin banyak dilakukan sebagai salah satu indikator bagi kesejahteraan
masyarakatnya. Dimulai oleh Bhutan yang mengukur Gross National Happiness Index pada tahun 2007.
Beberapa organisasi dunia mencoba melakukannya pada Negara-negara untuk melihat keterbandingannya.
Diantaranya, New Economics Foundation dengan Happy Planet Index (HPI), Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) dengan Your Better Life Index (YBLI), dan Legatum Institute dengan
Prosperity Index (PI). Badan Pusat Statistik melakukan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan pada tahun
2013, sebelumnya, sebuah penelitian pendahuluan dilakukan di DKI Jakarta pada tahun 2012. Penelitian ini
menggunakan data sekunder hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) DKI Jakarta Tahun 2012.
Sebanyak 1.198 responden dijadikan sampel pada penelitian ini. Analisis Chi Square digunakan untuk melihat
apakah ada perbedaan Karakteristik Ekonomi dan Demografi (asal kabupaten/kota, jenis kelamin, kelompok
umur, pendidikan terakhir, status perkawinan, banyaknya anggota rumah tangga, dan rata-rata pengeluaran
rumah tangga dalam sebulan ) terhadap status kebahagiaan individu (peubah dengan skala likert 4, berada pada rentang 1 (Tidak Bahagia) – 4 (Sangat Bahagia)). Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan untuk lebih bahagia pada: penduduk di Kab. Kepulauan Seribu, berjenis kelamin perempuan, pada kelompok umur 17-24 tahun, berpendidikan tinggi, berstatus kawin, dengan jumlah anggota rumah tangga besar, dan memiliki rata-rata pengeluaran rumah tangga yang tinggi.

Diterbitkan
2014-10-03

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 4 > >>