Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Penderita TB Paru dalam Minum Obat Anti Tuberculosis dengan Strategi Pengobatan di Wilayah Puskesmas Pondok Gede Bekasi Tahun 2013.

  • Widya Astuti Alumni STIKes Persada Husada Indonesia
  • Herlina Herlina Dosen STIKes Persada Husada Indonesia
Kata Kunci: Tuberculosis, pengetahuan, sikap, perilaku, keberhasilan pengobatan, OAT, DOTS

Abstrak

Indonesia merupakan Negara dengan pasien TB Paru terbanyak ke-5 di dunia setelah India, China,
Afrika Selatan dan Nigeria (WHO, 2009). World Health Organization (WHO) mencanangkan kedaruratan
Global tentang masalah TB Paru, karena disebagian besar Negara di dunia penyakit TB Paru tidak terkendali.
Kasus TB resistensi OAT merupakan kasus yang sulit ditangani karena pengobatannya lebih sulit, lebih mahal, efek samping besar dengan hasil pengobatan yang kurang memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku penderita TB Paru dalam minum obat anti tuberculosis dengan keberhasilan pengobatan di wilayah Puskesmas Pondok Gede. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu dengan mendapatkan data melalui wawancara langsung terhadap informan dan petugas Puskesmas. Wawancara dilakukan pada penderita yang memiliki riwayat penyakit TB Paru positif yang berkunjung ke Puskesmas (data primer) dan observasi dan dilakukan dengan dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan program TB Paru. Sedangkan data skunder diperoleh dengan menggunakan data laporan Puskesmas Pondok Gede Bekasi. Narasumber penelitian adalah koordinator TB dan penanggung jawab TB di Puskesmas Pondok Gede. Menurut narasumber strategi pengobatan TB di Puskesmas Pondok Gede menggunakan strategi DOTS. Informan penelitian ada sebanyak 2 orang informan dengan rincian satu perempuan dan satu laki-laki, didapatkan perbedaan pengetahuan pada kedua informan tersebut terkait penyakit TB Paru. Selain itu didapatkan bahwa keteraturan berobat dan lama pengobatan berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan penderita TB Paru dengan resistensi OAT. Diperlukan kerjasama antara petugas kesehatan dengan informan untuk meningkatkan keteraturan dan lama berobat penderita sehingga mencegah penyebaran TB resisten OAT.

Diterbitkan
2016-07-10