Analisis Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur

  • Florensia Herianti STIKes Persada Husada Indonesia
  • Elwindra Elwindra STIKes Persada Husada Indonesia
Kata Kunci: Faktor Risiko, Stunting, Anak Balita

Abstrak

Prevalensi stunting secara nasional sebesar 37,2% termasuk dalam masalah kesehatan masyarakat yang dianggap berat.  Faktor risiko stunting antara lain pola pola pengasuhan, penyakit infeksi seperti diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas, berat badan lahir, dan pemberian ASI Eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian stunting pada anak balita yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur Tahun 2017.  Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan potong silang (Cross Sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah anak balita yang usia 12-59 bulan yang berada di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur. Sampel diambil dengan metode Purposive Sampling sebanyak 60 balita, dengan 30 balita yang stunting sebagai kasusdan 30 balita tidak stunting sebagai kontrol. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner, kemudian dilakukan uji statistik dengan chi square. Pada penelitian ini responden terbanyak pada Umur 24-35 bulan (33,3%), Jenis kelamin Laki-laki (55,0%), Berat badan lahir <3 kg (55,0%), ASI tidak Eksklusif (61,7%). Dan responden sudah menjalankan pola asuh anak balita dengan baik (70.0%), balita jarang terkena penyakit infeksi (55,0%), dan telah menerima dan memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik (50,0%). Hasil Analisis Bivariat menemukan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah Pemberian ASI Eksklusif dengan nilai P-value 0,017 dan nilai OR= 3,755. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel Pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting, bahwa pemberian ASI Ekslusif akan mengurangi risiko kejadian stunting pada balita sebesar 3,755 kali dibandingan dengan yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Hasil uji statistik juga menemukan hubungan yang signifikan antara variabel Pelayanan Kesehatan dengan kejadian stuntig, dengan nilai P-Value 0,039 dan OR= 0,335, yang menunjukkan bahwa Pelayanan Kesehatan yang Baik akan mengurangi risiko kejadian stunting pada balita sebesar 0,335 kali dibandingan dengan yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan kurang baik.

Diterbitkan
2017-07-14

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 > >>